TUGAS
PERILAKU ORGANISASI
Laporan
Hasil Study Kuliah Lapangan
Dekrasnada
Batik Kabupaten Magetan
Grand
City
Dosen
Pengampuh :
1.
Rini Fatmawati, S.Sos., M.SM
2.
Dr. Agus Subianto, M.Si
Disusun oleh :
Dinatul Islamiyah (2015.05.2.0015)
Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan
Ilmu Administrasi Bisnis
Universitas Hang
Tuah
Surabaya
2015
|
Assalamu’alaikum. Kali ini saya akan berbagi info mengenai Batik Khas Kabupaten Magetan yang pada hari Kamis tanggal 12 Mei 2016 mengikuti pameran di Grand City Surabaya. Yuuk kita simak artikelnya.
Kota Magetan adalah salah
satu tempat yang terkenal dengan sentra kerajinan kain batik yang tak kalah
menariknya dengan daerah lainnya. Sekitar tahun 1970-an, batik ini mulai
menjadi ciri khas Magetan. Produk unggulan
dari kabupaten Magetan ini dibuat dengan tangan-tangan kreatif dari
masyarakat Dusun Papringan, Desa Sidomukti, Kecamatan Plaosan, Kabupaten
Magetan. Nama Lain dari batik Sidomukti ini adalah Batik Pring yang dalam
Bahasa Indonesianya Batik Bambu.
Batik khas Magetan ini
banyak motifnya tergantung pemesanan, seperti motif jalak lawu, pring sedapur,
dan lain-lain. Tetapi yang paling menonjol dari pada motif lainnya adalah Motif Pring Sedapur, yaitu
motifnya dengan motif bambu. Motif batik dibuat karena
terinspirasi dari banyaknya tanaman bambu yang mengelilingi Dusun Papringan di
Desa Sidomukti. Batik ini sangat banyak
peminatnya hingga para Pegawai Negri Sipil (PNS) di Kabupaten Magetan
menggunakan seragam batik ini. Batik Sidomukti memang cocok jadi produk
unggulan dari Kabupaten Magetan karena selain motifnya yang bagus batik ini mempunyai
kualitas yang baik.
Ciri dari motif batik motif Pring yaitu berupa gambar rumpun bambu
yang di atasnya ada gambar bulan. Namun ada juga yang motifnya tanpa ada bulan
di atas gambar rumpun bambu tersebut. Batik Magetan memiliki karakter yang
kuat, yang dicirikan oleh bebas, dengan warna yang berani (merah, kuning, hijau
muda). Untuk membuat batik ini, membutuhkan waktu sekitar 3 sampai 7 hari untuk
menyelesaikan sebuah motif saja. Para pengrajin banyak memodifikasi motif batik
Pring Sedapur dengan motif tren selera pasar.
Pemasaran batik ini masih untuk pasar lokal, namun ada juga
beberapa yang datang dari luar Magetan seperti Lamongan, Surabaya, dan
Yogyakarta. Sentra pembuatan batik pring ini mengalamai perkembangan yang
sangat pesat. Pemasarannya kini tidak hanya di daerah Magetan dan sekitarnya
saja tetapi juga sampai ke luar kota. Peminat batik pring ini begitu banyak,
dikarenakan kualitas tinggi motif kain batik ini. Saat inipun para siswa dan
guru SMA Negeri sekabupaten diwajibkan memakai seragam yang bermotif batik
pring. Seragam ini kini menjadi ciri khas siswa dan guru SMA Negeri di
Kabupaten Magetan. Para peminat batik pring juga dapat datang langsung ke
sentra pembuatan batik. Dapat memilah dan memilih sembari belajar dan melihat
langsung pembuatan batik pring sedapur dari Desa Sidomukti yang menjadi ciri
khas Kabupaten Magetan.
Batik pring ini pun harus dijaga kelestariannya agar tidak hilang
tertinggal zaman. Dengan cara mengajarkan dan melatih generasi-generasi muda
untuk membuat dan merancang kain batik pring sedapur ini menjadi bahan jadi
yang bernilai ekonomis tinggi. Dengan begitu batik pring sedapur dari Desa
Sidomukti Magetan ini akan terus berkembang dan berjaya di tengah ramainya
persaingan batik di Indonesia. Namun banyak warga desa itu yang enggan untuk
membatik. Kebanyakan dari mereka selepas sekolah langsung mencari pekerjaan di
kota-kota besar. Memang telah ada upaya dari Pemerintah Daerah Magetan untuk
berusaha melestarikan batik ini, yakni berbagai instansi pemerintah, sekolah
atau sejenisnya wajib menggunakan pakaian batik Pring Sedapur. Namun itu saja
belum cukup. Melihat kondisi tersebut, seharusnya ada tindakan dari pemerintah
untuk berbagai masalah tadi. Seperti membuka lowongan pekerjaan, lalu membangun
sebuah home industry batik di berbagai tempat di Magetan, jangan hanya di kawasan
Kecamatan Plaosan saja. Hal tersebut bertujuan agar orang-orang lain dapat juga
ikut melesatarikan motif batik asli Magetan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar